Jayapura, Papua Terbit, - Perwakilan Tokoh Pemuda Wilayah Adat Saireri Provinsi Papua, Meki Raiwaki, mendesak pemerintah pusat mengambil langkah tegas terkait insiden pembakaran mahkota cenderawasih yang terjadi di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua beberapa waktu lalu.
Meki menyampaikan hal tersebut usai mengikuti pertemuan yang difasilitasi Majelis Rakyat Papua (MRP) bersama Gubernur Papua. Pertemuan yang berlangsung selama 2 hari, pada 23-24 Oktober 2025, dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II MRP bersama para ahli.
"Dalam pertemuan itu, kami menyampaikan 10 poin aspirasi kepada pemerintah provinsi.
"Salah satu poin utama adalah meminta pemerintah pusat melakukan pemberhentian atau menonaktifkan Kepala BBKSDA Papua dari jabatannya," ujar Meki di Jayapura, Jumat (24/10/2025).
Ia menjelaskan, burung cenderawasih merupakan satwa yang dilindungi undang-undang dan melambangkan mahkota budaya masyarakat adat Papua.
Pembakaran tersebut dinilai telah melanggar Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perlindungan Satwa Liar.
Meki juga mengusulkan agar jabatan Kepala BBKSDA Papua ke depan diisi oleh putra asli Papua yang memenuhi syarat kepangkatan dan kriteria sesuai aturan kepegawaian yang berlaku.
"Seharusnya pihak BBKSDA menyurati lembaga terkait seperti MRP dan Balai Besar Budaya agar burung cenderawasih yang sudah diawetkan bisa dimuseumkan. Seperti di daerah lain, benda pusaka atau barang berkaitan budaya dijadikan monumen sejarah yang memiliki nilai tambah, termasuk untuk pariwisata," katanya.
Gubernur Papua menyambut baik aspirasi tersebut. Menurutnya, pemerintah provinsi telah membentuk tim khusus yang akan berangkat ke Jakarta untuk menemui Presiden dan Menteri Kehutanan, mengingat BBKSDA berada di bawah Kementerian Kehutanan.
"Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur dan Wakil Gubernur yang telah memfasilitasi pertemuan ini dengan baik. Kami tetap mendukung visi dan misi pemerintah provinsi untuk menjaga Papua secara utuh," pungkas Meki.
Ia menegaskan, siapa pun yang berada di Papua harus menghargai budaya setempat sesuai filosofi "di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
Tim yang dibentuk MRP dan pemerintah provinsi dijadwalkan segera berangkat ke Jakarta untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pemerintah pusat.(Rilis)

0 Komentar