Jayapura, Papua Terbit,- Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-XXVIII tingkat Provinsi Papua resmi dibuka oleh Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ramses Limbong, berlangsung di aula LPTQ Kotaraja,Jumat(13/6/25)
Seleksi Tilawatil Qur'an diikuti oleh para Qori dan Qoriah terbaik dari 8 Kabupaten dan 1 Kota Provinsi Papua sebagai bagian dari upaya pembinaan generasi muda yang berakhlak Qur’ani.
Dalam sambutannya, Ramses Limbong menegaskan bahwa STQ bukan sekadar lomba membaca Al-Qur’an, melainkan sarana membumikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan momentum ini memperkuat iman dan menjadi pribadi yang menerangi atau bercahaya di keluarga dan lingkungan sekitar.
"Kita tidak hanya hadir untuk membaca Al-Qur’an, tetapi juga mengimplementasikan nilai-nilainya. Jadilah Qori dan Qoriah yang mampu menjadi cahaya dalam keluarga dan masyarakat, khususnya di Tanah Papua,” ujarnya.
Mengusung tema “Membumikan Alquran,membina generasi Qur'ani,Membangun Papua Bermartabat”.
Ramses menyampaikan pentingnya pembinaan karakter sejak dini, generasi muda hari ini merupakan calon pemimpin pada masa depan, terutama menyambut bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.
"Apakah generasi muda kita akan menjadi kekuatan atau justru beban, itu tergantung bagaimana kita membinanya hari ini. Kita semua punya tanggung jawab, baik sebagai orang tua, tokoh agama, maupun pemerintah,” tambahnya.
Ramses juga menekankan pentingnya sinergi antara tiga pilar utama pembangunan karakter generasi muda, yakni keluarga, dan lembaga keagamaan,dengan pemerintah sebagai fasilitator utama.
Ia mengajak seluruh pihak, termasuk panitia, LPTQ, dan para tokoh agama, untuk terus memperluas dakwah dan peran keagamaan yang membangun. Pemerintah Papua, tegasnya, berkomitmen untuk tidak membeda-bedakan agama, suku, maupun latar belakang sosial.
Pembukaan STQ ke-XXVIII ini menjadi kebersamaan dalam menciptakan generasi Qur’ani yang mampu membangun Papua yang damai, religius, dan bermartabat.
"Saya berharap seluruh LPTQ dan pemangku kepentingan, pemerintah Papua tidak membedakan agama,suku,kita adalah satu untuk Papua,"pungkasnya (Epen Ketaren)
0 Komentar