Kick Off Kampung Zakat di Keerom: Kemenag Dorong Sinergi Pemberdayaan Ekonomi Umat

 



Jayapura, Papua Terbit,-Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI, Waryono, menegaskan pentingnya sinergi lintas pihak dalam memperkuat program Kampung Zakat dan pemberdayaan masyarakat berbasis zakat dan wakaf (ZISWAF). Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada kegiatan Kick Off Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Zakat dan Wakaf di Kampung Traimelyan dan Kampung Kwimi, Kabupaten Keerom, Kamis (16/10/25).

Menurut Waryono, Kampung Zakat bukan sekadar program eksklusif keagamaan, tetapi gerakan inklusif untuk membangun kesejahteraan bersama.

“Program ini bukan untuk membuat masyarakat eksklusif, tapi inklusif. Bersama-sama membangun desa, menciptakan masyarakat yang sejahtera dan bahagia melalui zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya,” ujarnya.

Waryono menambahkan, Kemenag berperan sebagai dirijen yang mengorkestrasi kolaborasi berbagai pihak baik kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah agar bergerak dalam satu harmoni pemberdayaan.

“Kemenag hanya dirijen. Tapi yang mendampingi masyarakat sehari-hari adalah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Amil Zakat (LAZ), dan ormas keagamaan. Karena itu, Kick Off ini baru ibarat "tendangan pertama". Agar bola masuk ke gawang, semua pihak harus menggiring bersama,” jelasnya.

Waryono mengungkapkan potensi besar ZISWAF di Indonesia. Pada 2024, potensi zakat nasional mencapai Rp 41 triliun, sedangkan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan hanya sekitar Rp 22 triliun.

“Kalau dikelola bersama-sama, dari zakat saja kita bisa selesaikan kemiskinan. Itu belum termasuk wakaf,” tegasnya.

Waryono pun mengajak masyarakat menyalurkan zakat dan wakaf melalui lembaga resmi seperti BAZNAS dan LAZ, serta mengampanyekan gerakan wakaf uang dan infak kecil yang berdampak besar.

“Hari ini, wakaf tidak harus miliaran. Wakaf bisa dimulai dari harga secangkir kopi, lima ribu atau sepuluh ribu rupiah. Yang penting amanah dan transparan,” pesannya.

Waryono juga memberikan apresiasi kepada Wakil Bupati Keerom yang berlatar belakang guru madrasah, serta berbagai ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) yang turut memperkuat sinergi.

“Meskipun Papua jauh dari Jakarta, kebangkitan dari pinggiran justru akan dicatat oleh sejarah. Mari jadikan dua kampung zakat ini pionir bagi distrik-distrik lain untuk maju dan berdaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Keerom, Daud, menyampaikan rasa bangga atas pelaksanaan Kick Off tersebut. Ia menilai program ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah dalam membangun masyarakat yang mandiri secara ekonomi dan religius.

“Saya awalnya kaget diminta jadi wakil bupati, tapi ternyata Allah punya rencana. Hari ini saya makin yakin, semangat membangun Keerom lewat zakat dan wakaf adalah bagian dari jalan kebaikan itu,” ungkapnya.

Daud juga mengapresiasi Kemenag dan BAZNAS yang telah mempercayakan Kabupaten Keerom sebagai lokasi peluncuran dua Kampung Zakat sekaligus.

“Terima kasih kepada Kemenag, BAZNAS, dan seluruh pihak. Mari jadikan Kampung Zakat ini sebagai model pembangunan masyarakat yang mandiri, religius, dan produktif,” ujarnya.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Papua, Klemens Taran, dalam sambutannya menegaskan bahwa Kampung Zakat merupakan bagian dari kebijakan nasional Kemenag untuk mengintegrasikan fungsi zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) dalam membangun kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Kegiatan hari ini adalah momentum penting untuk menggerakkan semangat pemberdayaan, solidaritas, dan kebersamaan, khususnya di Kabupaten Keerom,” ujarnya.

Kakanwil menjelaskan bahwa Kampung Zakat bukan sekadar bantuan sosial, melainkan model pemberdayaan umat berbasis kolaborasi lintas sektor, melibatkan pemerintah, BAZNAS, LAZ, Kantor Urusan Agama (KUA), perguruan tinggi, lembaga halal, dan masyarakat lokal.

Menurutnya, tujuan utama program ini adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui tata kelola zakat yang profesional, mengubah mustahik menjadi muzakki, memperkuat ekonomi berbasis potensi lokal seperti pertanian, perikanan, dan UMKM, serta mengembangkan wakaf produktif dan literasi halal.

“Keerom adalah miniatur harmoni Papua. Di sini, Kampung Zakat menjadi laboratorium moderasi beragama—tempat kita belajar saling menghargai dan bekerja bersama demi kemanusiaan,” jelasnya.

Kakanwil pun menutup sambutan dengan ajakan untuk terus bersinergi dalam gerakan kemanusiaan.

“Kampung Zakat bukan hanya program ekonomi, tapi gerakan yang menyatukan hati. Dari Keerom, kita mulai langkah baru membangun Papua yang berdaya, rukun, dan penuh berkah,” pungkasnya.

Penanggung Jawab (Person in Charge/PIC) Program Kampung Zakat Traimelyan dan Kwimi, Sodikin, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Program Nasional Kemenag yang bersinergi dengan berbagai pihak.

“Untuk tahun 2025 ini, Kabupaten Keerom kembali meluncurkan dua Kampung Zakat baru, yaitu di Distrik Skanto dan Distrik Arso,” ungkapnya.

Sodikin menambahkan, peluncuran ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Kampung Zakat Yabanda yang telah lebih dulu berjalan pada tahun 2024. Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan bantuan sarana prasarana pertanian dari Direktorat Zakat dan Wakaf (Zawa) Kemenag RI kepada 20 mustahik, penyaluran 100 paket sembako dari Bank Papua, serta zakat produktif bagi 17 pelaku UMKM dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kanwil Kemenag Papua.

Selain itu, Rumah Zakat menyerahkan 10 paket bantuan sembako, LAZ As-Salam memberikan 5 paket perlengkapan sekolah, dan kegiatan donor darah dilaksanakan oleh tim dari Bank Indonesia dan LKCC LAZ Dompet Dhuafa.

“Semoga Kampung Zakat Traimelyan dan Kwimi menjadi model pemberdayaan umat yang produktif, mandiri, serta memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian sosial di tengah masyarakat Keerom,” ujar Sodikin.

Pimpinan Cabang Bank Papua Arso, Victor Ayomi, juga menegaskan komitmen pihaknya untuk terus berkolaborasi dalam pemberdayaan ekonomi umat.

“Kami memberikan bantuan 100 paket kebutuhan pokok untuk masyarakat di Kampung Kwimi dan Traimelyan. Ini bagian dari tanggung jawab sosial kami untuk Papua,” ungkapnya.

Victor menambahkan, Bank Papua siap mendukung program-program berbasis zakat dan wakaf yang digagas Kemenag.

“Kami berkomitmen melanjutkan kolaborasi dengan Kemenag dalam program berbasis zakat dan wakaf. Ini bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) kami untuk membangun Papua yang lebih sejahtera,” tutupnya.(Rilis)


Posting Komentar

0 Komentar