Jayapura PapuaTerbit,- Persatuan Guru Republik Indonesia(PGRI) Kota Jayapura menggelar pelantikan pengurus periode XXIII masa bakti 2025-2030,berlangsung di aula Sian soor kantor walikota Jayapura,Jumat (24/10/2025).
Evert Nikolas Merauje Pj. Sekda Kota Jayapura mengapresiasi peran pentingnya PGRI bagi kota jayapura dalam mendukung pembangunan pendidikan.
"Guru memiliki peran yang sangat strategis dalam mewujudkan generasi bangsa yang unggul dan berkualitas
Sementara itu, Yopi Y. Hanuebi Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI bakal memperjuangkan peningkatan kesejahteraan guru, baik melalui advokasi peningkatan tunjangan, dan perlindungan profesi.
Hal itu dikatakan, Ketua PGRI terpilih Kota Jayapura, Yopi Y. Hanuebi dalam sambutannya.
Menurut Hanuebi, guru yang sejahtera akan mengajar dengan hati yang tenang, dapat berinovasi tanpa beban dan meneladani generasi penerus bangsa.
Lanjut Hanuebi, para pengurus tersebut telah dilantik, ditandai dengan pembacaan pakta integritas undangan dan anggota PGRI Kota Jayapura. Dalam pakta integritas itu, mereka mengatakan bakal menjalankan kewajiban sebagai pengurus PGRI Kota Jayapura masa bakti 2025-2030 sesuai kewajiban dan wewenang yang diembankan dengan tetap mematuhi peraturan-peraturan AD ART PGRI Kota Jayapura.
Hanuebi menuturkan, pelantikan pengurus PGRI Kota Jayapura bertema ‘Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas’ itu dilaksanakan dengan disaksikan ratusan peserta anggota PGRI di lingkup Kota Jayapura.
Sehingga dalam kepemimpinannya nanti, pihaknya bakal memperjuangkan marwah dan kesejahteraan guru. Pihaknya menyadari guru bukan sekadar profesi, tetapi merupakan panggilan pengabdian yang menjadi fondasi pembangunan sumber daya manusia bangsa ini.
“Namun kita juga tahu bahwa pengabdian yang besar harus diimbangi dengan kesejahteraan yang layak,” ujarnya.
Menurutnya, PGRI Kota Jayapura bakal menjadi mitra yang strategis dalam mendukung pemerintah, bukan hanya dalam kebijakan pendidikan, tetapi juga dalam peningkatan kualitas hidup guru di seluruh wilayah Kota Jayapura. Pelatihan dan pengembangan kompetensi guru harus sejajar dengan tuntutan zaman dan teknologi pendidikan modern saat ini.
“Kami juga akan memperjuangkan solidaritas dan persaudaraan sesama guru, karena kesejahteraan tidak hanya bersifat materi, tetapi juga moral dan sosial,” tuturnya.
Hanuebi menegaskan, ada kebanggaan tersendiri karena menjadi guru di Kota Jayapura, di mana kesejahteraan guru masih diperhatikan dibandingkan dengan lainnya di Provinsi Papua. Menurutnya, walaupun tunjangan kepada para guru di Kota Jayapura tidak sebesar yang dirindukan. Namun harus disyukuri.
“Kalau melihat kehidupan guru di kabupaten lainnya, kami guru di Kota Jayapura kesejahteraannya sudah cukup baik,” tegasnya.
Hanuebi mengajak setiap anggota PGRI Kota Jayapura menguatkan organisasi PGRI sebagai rumah besar yang hangat, tempat untuk berbagi, berjuang, dan bertumbuh bersama bagi semua anggota PGRI Kota Jayapura untuk kemajuan pendidikan di tanah Papua terutama di Kota Jayapura.
Sementara itu, Kepala PGRI Provinsi Papua, Alia Waromi mengapresiasi para pengurus PGRI Kota Jayapura yang baru dilantik, karena bersedia mengabdikan dirinya untuk pendidikan di Tanah Papua. “Teruslah bekerja dengan hati dan semangat pengabdian, menjadi pengurus yang berintegritas, berani, dan berkomitmen memperjuangkan hak-hak guru, serta tidak kehilangan semangat solidaritas dan kebersamaan,” ujar Elia Waromi.
Waromi menambahkan, untuk menjalankan program-program kerja PGRI ke depan, para pengurus diminta untuk berpijak pada tiga pilar utama perjuangan organisasi. “Pertama adalah ‘Peningkatan profesionalisme guru, kedua ‘Perlindungan, dan kesejahteraan guru, ketiga, ‘Penguatan solidaritas dan organisasi’,” imbuhnya.
Menurutnya, PGRI harus hadir sebagai rumah besar bagi para guru, tempat bernaung, berdiskusi, dan berjuang bersama dalam menegakkan hak-hak dan kewajiban sebagai pendidik di Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya di Kota Jayapura. (Epen)
0 Komentar