Jayapura, Papua Terbit - Demi menjaga kesehatan anak terutama terhindar dari polio, orang tua rela antri agar anak-anak mereka mendapatkan pelayanan vaksin polio.
Polio atau Poliomyelitis adalah penyakit yang pada umumnya menyerang anak-anak berusia kurang dari 15 tahun dengan gejala lumpuh layu secara tiba-tiba.
Pemberian imunisasi polio bertujuan untuk meningkatkan imunisasi tubuh balita dan memberikan perlindungan secara optimal dan merata terdapat penyakit polio.
Petugas Koordinator Imunisasi Puskesmas Twano, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Kristin mengaku sangat antusias agar anak mereka mendapatkan vaksin polio.
“Antusias warga menandakan kalau mereka menyadari bahwa imunisasi ini sangat penting untuk tumbuh kembang puta putrinya,” ujar Kristin di Puskemas Twano, Rabu (29/5/2024).
Meski warga sangat antusias petugas Puskemas Twano tetap menerapkan standar pelayanan atau target. Misalnya, yang datang hanya 20 anak maka harus menunggu 40-50 anak atau untuk satu botol vaksin polio baru bisa melakukan pelayanan.
“Sayang kalau vaksin nya dibuang, karena satu botol atau vial untuk 40-50. Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terutama yang memiliki anak agar putra putri mereka mendapatkan vaksin polio,” ujarnya.
Berdasarkan data Puskesmas Twano, terdapat 2.000 anak di wilayah kerjanya yang harus mendapatkan vaksin polio secara gratis. Sejak Pekan Inunisasi Polio dilaunching 25 Mei 2024, Puskesmas Twano sudah melayani 238 anak yang tersebar di Posyandu Dahlia 88 anak dan 150 di Posyandu Waniambey, PAUD Silo, dan PAUD IT Permata Hati.
“Semua anak wajib mendapat vaksin polio walaupun dosis tahap pertama. Kami upayakan putaran pertama mencapai target. Polio wajib diberikan keada anak usia 0-7 tahun. Di luat dari PIN Polio, kami tetap melayani secara rutin di Puskesmas,” ujarnya.
Salah satu warga Bucen I Entrop, Anastasya (46 tahun) mengaku baru pertama kali memberikan anaknya vaksin polio agar terhindar dari penyakit salah satunya lumpuh layuh.
“Sa (saya) imunisasi polio ini sangat penting agar anak sehat dan bisa beraktivitas dengan nyaman, dan tentunya tidak mengganggu masa depannya. Saya bersyukur ada pelayanan polio seperti ini, semoga pemerintah daerah secara rutin melakukannya,” ujarnya.
Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kesehatan, mengajak masyarakat untuk memberikan imunisasi lengkap kepada anak agar terhindar dari polio atau lumpuh layuh.
Virus polio rentan dapat menyerang susunan saraf pusat manusia, apabila yang diserang ada saraf motorik (alat gerak) manusia bisa lumpuh layuh secara tiba-tiba.
Oleh sebab itu, melalui PIN 2024 yang baru saja dilaunching mengingatkan masyarakat supaya mengenal betapa pentingnya pencegahan polio demi masa depan anak yang lebih baik.
Virus polio penyebarannya lewat tinja, terlebih jika buang air besar sembarangan akan menyebabkan air disekitar terkontaminasi oleh tinja yang mengandung virus tersebut, lalu bisa menjadi penularan polio.
Selain dapat dicegah dengan pemberian imunisasi, polio dapat dicegah dengan menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dengan rajin cuci tangan pakai sabun.
Dinas Kesehatan Kota Jayapura menargetkan sebanyak 66.163 anak usia 0-7 tahun mendapatkan vaksin polio atau dari Mei-September 2024. Agar target bisa terpenuhi, sosialisasi dan edukasi upaya yang dilakukan supaya masyarakat berpartisipasi menyukseskan PIN Polio 2024.
Masyarakat Kota Jayapura juga diminta kerjasamanya untuk segera melapor kepada petugas Dinas Kesehatan Kota Jayapura bila menemukan anak usia 0-7 tahun dengan gejala lumpuh layuh mendadak. (IF/EK)
0 Komentar