Jayapura, Papua, Papua Terbit,- Aroma khas colo sagu berpadu dengan hangatnya teh panas mewarnai semarak Festival Colo Sagu yang digelar dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kamis (26/6/25).
Festival ini bertujuan untuk menggerakkan dan menghidupkan kembali potensi pangan lokal khas Papua.
Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Fredrickus W.A. Maclarimboen, S.I.K., M.H., menyampaikan kepada awak media bahwa kegiatan ini sejalan dengan tema Hari Bhayangkara tahun ini, yakni “Polri untuk Masyarakat.”
“Festival Colo Sagu sebagai dukungan Polri terhadap ketahanan pangan berbasis lokal. Hari ini kita gelar diskusi bersama narasumber yang membahas potensi besar sagu di tanah Papua,” ujarnya.
Lebih lanjut, AKBP Fredrickus menyampaikan bahwa pada hari kedua akan dilaksanakan demonstrasi pengolahan sagu, baik secara tradisional maupun profesional. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kembali kecintaan terhadap pangan lokal.
“Pemerintah saat ini tengah fokus pada program ketahanan pangan nasional. Polri mendapat peran dalam komoditas jagung, namun di Papua, sagu juga sangat penting sebagai cadangan pangan strategis, terutama dalam situasi bencana atau krisis,” jelasnya.
Fredrickus menegaskan pentingnya menjaga kelestarian tanaman sagu, apalagi zaman sekarang banyak penebangan pohon sagu karena pengalihan kepemilikan lahan.
“Boleh berganti pemilik tanah, tapi jangan sampai sagu ikut tergantikan oleh tanaman lain. Sagu harus tetap hidup,” tegasnya.
Kapolresta turut menyebutkan bahwa kawasan Skouw di Kota Jayapura memiliki potensi besar untuk pengembangan sagu. Ia berharap dapat berkolaborasi dengan Wali Kota Jayapura, yang juga merupakan Ondoafi Skouw, untuk mewujudkan kawasan konservasi dan budidaya sagu di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk dukungan terhadap pelaku ekonomi kreatif, Polresta Jayapura Kota juga menyiapkan 27 tenda khusus untuk pelaku UMKM dalam festival ini.
“Festival ini menjadi wadah penting dalam menggerakkan pelaku UMKM dan ekonomi kreatif masyarakat setempat, sekaligus mengangkat kembali nilai-nilai budaya melalui pangan lokal,” tutup nya(Epen)
0 Komentar