HOTEL HORISONE KOTARAJA

HOTEL HORISONE KOTARAJA
HADIRKAN PROMO NGINAP DAN NASI BRIANI BUKA PUASA

Pembangunan Kebudayaan di Papua Butuh Komitmen Bersama

 


Jayapura, Papua Terbit - Papua memiliki kekayaan budaya yang begitu kaya dan beragam. Untuk melestarikan kebudayaan ini, dibutuhkan komitmen dan kerjasama yang kuat di antara pemangku kebijakan kebudayaan dalam menyatukan visi pembangunan kebudayaan di Papua.

Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Papua yang berperan penting dalam kemajuan kebudayaan dan pelestarian cagar budaya menggelar rapat koordinasi instansi-instansi yang menangani bidang kebudayaan di Wilayah Kerja BPK XXII meliputi Pemerintah Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan dan Kabupaten/Kota di bawahnya, dari 29-31 Mei 2024.

Rakor yang berlangsung di Hotel Horison Kotaraja, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (29/5/2024), dihadiri oleh 50 lebih peserta yang membahas terkait Bidang Kebudayaan dengan tema “Penguatan Program Pelestarian Kebudayaan menuju Kemandirian Bangsa”.

Tujuan rakor yang menjadi agenda tahunan bagi BPK Wilayah XXII Papua dalam rangka untuk saling berbagi pengalaman dalam pemajuan pendidikan dan kebudayaan dapat wujud nyatakan melalui aksi nyata.

Materi yang disajikan juga beragam yang berkaitan dengan kebudayaan, seperti penetapan cagar budaya oleh dinas yang membidangi kebudayaan, dan pengusulan serta regulasi guna mendukung pemajuan kebudayaan.

“Sebenarnya rakor ini untuk penggalian potensi-potensi kebudayaan yang ada di masyarakat untuk dikembangkan melalui kebijakan atau regulasi, yang nantinya manfaatnya juga dirasakan masyarakat,” ujar Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXII Desy Polla Usmany.

Asisten Setda Bidang Perekonomian Provinsi Papua MB. Setiyo Wahyudi mengapresiasi langkah BPK Wilayah XXII Papua dalam melaksanakan rakor bidang kebudayaan yang melibatkan antar instansi.

Kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan jalan mewariskan kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan. Untuk itu, pendidikan dan kebudayaan saling terikat guna mewujudkan generasi emas di Papua.

“Banyak yang belum mengetahui cagar budaya sehingga tidak bisa berbuat lebih banyak dalam melestarikan dan menggali potensi budaya untuk dikembangkan. Rakor ini sangat penting dan strategis sekali guna membangun kolaborasi dalam pemajuan kebudayaan,” ujarnya. (IF/EK)

Posting Komentar

0 Komentar