Jayapura, Papua Terbit, - Dinas Pariwisata Kota Jayapura Menggelar Festival Kampung Nelayan (FKN), Jayapura Makan Ikan Asar "Jamaika" yang berlangsung di Hamadi Distrik Jayapura Selatan
Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisai Rollo mengapresiasi adanya Festival Kampung Nelayan (FKN) "Jamaika" yang di kemas oleh Dinas Pariwisata Kota Jayapura dengan melibatkan pedagang setempat yang berjualan ikan asar,kuliner, dan berbagai macam kegiatan.
"Tadi saya berkunjung ke Festival, saya lihat banyak jualan kuliner,ikan asar, kita datang ya kita beli, ini sangat bagus festival dan menarik para pengunjung yang datang"kata Abisai Rollo usai penutupan Rakorkot Koni Kota Jayapura, Sabtu(6/7/24)
Ia berharap dari Festival ini tak berhenti namun tetap rutin berjalan terus karena masyarakat butuh hiburan dan di sisi lain para pedagang mendapatkan keuntungan untuk mencukupi perekonomian kehidupan keluarganya.
"Kalo bisa setiap tahun, Pak kepala dinas Pariwisata harus buat lebih meriah lagi, apakah di tempat itu atau di tempat lain,"harapnya
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Jayapura Matias B.Mano mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan event Festival Kampung Nelayan yang kedua kali bertujuan untuk menggairahkan atau membangkitkan siklus kehidupan perekonomian masyarakat setempat.
"Ini event Festival Kampung Nelayan yang kedua 2024" Jayapura makan ikan asar"Jamaika" kalo pertama di kampung nelayan tahun 2020,"ucapnya
Untuk pengunjung yang datang di perkirakan sekitar Dua belas ribuan(12.000)an orang,sedangkan omset atau jumlah pendapat keseluruhan saja mencapai seratus juta lebih
" Untuk omset bisa capai seratus juta lebih, Tapi itulah, Kita bukan mengukur dari berapa nilai ekonomi, tapi bagaimana ekonomi bisa bergerak di daerah Hamadi kampung nelayan,"bebernya
bahkan, dari Dinas Pariwisata sendiri hanya mendorong dan menggairahkan kembali siklus ekonomi masyarakat Hamadi, diharapkan setelah event ini masyarakat dapat melanjutkan usahanya untuk mendapatkan omset bagi kehidupan keluarganya.
Ia menjelaskan masyarakat setempat di kampung nelayan tidak hanya menjadi penonton,mereka sebagai pelaku usaha.
"Hampir 90 persen penduduk masyarakat Hamadi yang berpartisipasi terlibat sebagai pelaku usaha,"terangnya
"kita juga ada berbagi lomba- lomba," ada lomba pertunjukan ,bazar,kuliner,diskusi,parkiran,keamanan, kuliner,lomba masak,lomba dayung perahu tradisional dan lainnya,"imbuhnya
Di katakan, pihaknya juga telah berkolaborasi dengan instansi, aparat kepolisian, masyarakat adat, TNI Lantamal X,dan para cabor.
" Untuk Lomba dayung sendiri kami libatkan para cabor sebagai juri, polri sebagai keamanan,TNI Lantamal kita libatkan untuk kapal pesiar kerjasama keamanan di laut,"tuturnya
"Kami berharap pengunjung yang datang membeli jangan jadi Rohali atau rombongan hanya lihat lihat, harus jadi Rojali(Rombongan jalan jalan dan beli beli, ya kalo datang lihat dan foto foto paling tidak ada yang di beli sebagai oleh oleh bawa pulang,sehingga konsep wisata terlihat,"harapnya lagi
Matias menambahkan festival kampung nelayan kedepannya dapat di kelola oleh masyarakat sendiri yang di koordinasi oleh RT/RW dan kelurahan setempat tanpa harus di kelola oleh pemerintah (Epen Ketaren)
0 Komentar