Jayapura, Papua Terbit,- Yayasan Teker Harapan Papua saat ini tengah mempersiapkan pembangunan dapur gizi mandiri pertama di Papua yang dikelola secara mandiri,Dapur ini sedang memasuki proses verifikasi faktual sebagai syarat kemitraan dengan Badan Gizi Nasional (BGN).
Ketua Yayasan Teker Harapan Papua, Hesty Imelda Kere, menyambut baik peluncuran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, program ini membuka peluang besar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat, khususnya di bidang ketahanan pangan.
Hesty mengakui bahwa standar yang ditetapkan oleh BGN cukup ketat, mulai dari luas dapur hingga prosedur kesehatan,dan kelayakan cukup ketat.
Menurutnya, justru ini menjadi peluang besar untuk membangkitkan ekonomi masyarakat terutama di bidang ketahanan pangan dengan melibatkan mama-mama Papua secara aktif.“Banyak sektor bisa bangkit. Hasil kebun dari mama-mama Papua bisa langsung dijual ke dapur gizi, tentu jika dikelola dengan baik. Ini bisa sangat bermanfaat,” katanya.
“Ini hal yang sangat baik. Kita perlu mencermati mekanismenya dengan seksama dan melihat peluang lain yang bisa berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat,” ujar Hesty dalam diskusi santai bersama para jurnalis Papua di salah satu kafe di Kota Jayapura, Senin (12/5).
Bahkan, dirinya pernah langsung mengunjungi dapur gizi mitra BGN di Jakarta untuk memahami standar kesehatan, kelayakan, dan pengelolaannya." Kami tidak ingin terjebak pada informasi yang simpang siur,” jelas Hesty.
Sementara itu, Wakil Komandan TKN Millenial Prabowo-Gibran Wawan Sugiyanto, berharap program MBG di Papua tetap disesuaikan dengan nilai-nilai kearifan lokal.
“Saya pikir apa yang dilakukan Ibu Hesty dan tim bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda. Mereka tidak hanya mengajukan diri sebagai mitra, tapi juga memiliki semangat untuk membangkitkan ketahanan pangan melalui dapur gizi,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari pendamping mitra sukses BGN, Bagus Septyan Tri, yang turut mengunjungi dapur gizi milik Yayasan Teker Harapan Papua pertama di Kabupaten Jayapura.
“Ini luar biasa. Dapur gizi standar BGN dibangun secara mandiri oleh masyarakat Kampung Harapan. Saya pikir Kami akan terus mendukung inisiatif seperti ini,” ujarnya.
Sebagai informasi, dapur gizi ini dirancang untuk melayani sekolah-sekolah di Distrik Sentani Timur dan seputaran Danau Sentani. Yayasan Teker Harapan juga tengah menjajaki kemitraan dengan masyarakat lokal sebagai pemasok bahan pangan untuk dapur gizi tersebut.
Marthen Ohee Ondo Kampung Asei menyampaikan bahwa mendukung adanya dapur Makanan Bergizi Gratis(MBG) dalam menjaga ketahan pangan.
"Di wilayah Kampung adat saya, sekaligus bisa mempersiapkan lapangan pekerjaan masyarakat saya. Dan bukan di wilayah adat saya saja, tapi di seluruh masyarakat Sentani apalagi mama- mama yang akan di pekerjakan di dapur MBG.(Epen Ketaren)
0 Komentar