HOTEL HORISON KOTARAJA

HOTEL HORISON KOTARAJA

Pengembangan Konten Digital Tingkatkan Potensi Siswa SLB Jayapura

 


Jayapura, Papua Terbit,-Dinas Pendidikan Provinsi Papua melalui Bidang Pendidikan Khusus menyelenggarakan kegiatan Pengembangan Konten Digital Untuk Sekolah Luar Biasa (SLB) Jayapura, berlangsung dua hari Kamis dan Jumat (18/7), di Hotel Horison Abepura.

 Acara ini dibuka  Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Cristhian Sohilait, ST, M.Si., didampingi Kabid Pendidikan Khusus Dr. Laorens Wantik, M.Pd.Si.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Cristhian Sohilait, ST, M.Si., mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan ini sangat bagus dan ini salah satu hal yang sekarang ditekankan oleh Pj Gubernur Papua, karena seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi.

 Setiap orang harus mengenal dan  mempunyai media sosial, untuk mengetahui segala bentuk informasi dan mengakses informasi yang lebih luas.

 "Apalagi jika menjadi seorang  punya keahlian  menjadi konten kreator ini bisa bermanfaat, untuk dirinya lingkungannya maupun orang lain dan bisa menghasilkan pemasukan, tentunya harus  dilakukan dengan bijak dan positif,"pesannya 

Diakui,  kegiatan pengembangan konten digital ini sangat relevan dengan perkembangan zaman.  Peserta, khususnya anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), mendapatkan dua manfaat utama: peningkatan pengetahuan dan pengakuan atas keberadaan mereka.  

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Cristhian Sohilait, ST, M.Si., dan Kabid Pendidikan Khusus, Dr. Laorens Wantik, M.Pd.Si., berfoto bersama kepala sekolah, guru, dan siswa SLB Jayapura dalam kegiatan Pengembangan Konten Digital untuk SLB Jayapura di Hotel Horison Abepura, Kamis-Jumat (17-18/7).

 Kegiatan ini membantu mengurangi stigma terhadap ABK,  memberikan informasi kepada orang tua yang memiliki anak ABK, dan mendorong mereka untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah.

  Di Jayapura, terdapat beberapa Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siap menerima ABK, antara lain di SLB Negeri Kotaraja  dan SLB Pembina di Buper Waena.  Ada juga tidak di Biak, dan lainnya yang jumlahnya ada tujuh SLB di Papua. 

 "Kami berencana untuk menambah jumlah SLB di beberapa wilayah lain.  Semua anak, termasuk ABK, berhak mendapatkan pendidikan dan kehidupan yang layak.  Mari kita dukung mereka dan orang tua mereka,"jelasnya.

 Kadis berpesan kepada semua guru kepala sekolah juga wajib memiliki media sosial apakah itu WA, IG, Facebook, Tiktok atau Twitter supaya mereka juga melek teknologi yang berkembang saat ini. 

Sementara itu, Kabid Pendidikan Khusus Dr. Laorens Wantik, M.Pd.Si., mengatakan, kegiatan ini diikuti 12 orang murid, mewakili 6 ketunaan diikuti 2 SLB di Jayapura 12 pendamping dan 2 Kepsek SLB Jayapura. Termasuk dari pengawas Provinsi Papua.

Dijelaskan, yang dimaksud dengan konten digital adalah segala bentuk informasi yang disajikan dalam format elektronik dan dapat diakses melalui perangkat digital seperti komputer, ponsel atau tablet/ipad. Konten dapat berupa teks, gambar, audio, video, animasi, dan sebagainya, yang bertujuan untuk menarik perhatian audiens (anak didik SLB) memberikan informasi, hiburan atau bahkan mempengaruhi perilaku anak didik melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Hasil yang akan dicapai dari kegiatan ini adalah membuat 6 jenis konten digital untuk murid SLB, sesuai ketunaan dan jenjang, dengan pendekatan deep learning (pembelajaran mendalam), baik yang interaktif maupun non interaktif. 

Konten digital akan dirancang oleh tim kreator bidang Diksus dengan narasumber dari 2 guru dan 2 kepala sekolah SLB Jayapura.

 "Semoga hasil konten digital ini dapat memudahkan dan mengembangkan potensi diri murid SLB,"jelasnya.

Pelatihan digitalisasi pembelajaran untuk siswa berkebutuhan khusus (ABK) di SLB ini didorong oleh dua faktor utama:  perkembangan teknologi digital dan keterbatasan penyerapan materi pembelajaran non-digital oleh ABK. 

  Banyak ABK mengalami kesulitan memahami materi abstrak dalam bentuk buku atau pamflet.  Oleh karena itu, pelatihan ini berfokus pada penyampaian materi pembelajaran secara interaktif dan digital, memanfaatkan berbagai media sesuai dengan kemampuan indra masing-masing siswa (visual, audio, dan lainnya).  

 Tujuannya adalah untuk mempercepat proses belajar dan menyesuaikannya dengan perkembangan teknologi terkini.  Materi pelatihan meliputi pembuatan konten video pembelajaran, presentasi interaktif menggunakan PowerPoint, pemanfaatan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter) untuk pembelajaran, dan pembuatan akun media sosial bagi siswa yang belum memilikinya. 

  Pelatihan ini selaras dengan kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan media sosial untuk kegiatan positif, termasuk pembelajaran.  Saat ini, pelatihan difokuskan di Jayapura, dengan rencana perluasan ke Serui di masa mendatang,  meliputi jenjang SD, SMP, dan SMA.(Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar