Bapekom tampil agresif sejak awal pertandingan final. Tim yang sebelumnya hanya menempati posisi ketiga pada turnamen HUT 17 Agustus lalu itu kini membalikkan keadaan dengan menaklukkan sang juara bertahan, BWS Papua, dalam laga yang berlangsung ketat.
Turnamen ini sendiri melibatkan enam balai Kementerian PUPR serta satu Satker PS, masing-masing: Bapekom, BPJN, BWS, BPPK, BJKW, BPBPK, dan Satker PS. Persaingan antar balai berlangsung sengit, menjadikan kemenangan Bapekom semakin bernilai.
Pemain Bapekom, Desty, menyebut kemenangan ini sebagai capaian yang sangat luar biasa, sebab, selama ini Bapekom bukan hanya tampil sebagai pemain yang di prediksi akan kalah tetapi juga berlatih tanpa fasilitas lapangan tetap.
“Kami tidak punya lapangan sendiri. Kami lahir dari lapangan BWS, numpang latihan dari satu balai ke balai lain. Kadang di BWS, kadang di Balai Jalan, balai jakon," ungkapnya.
Menurutnya, di lingkungan Kementerian PUPR, hanya tiga balai yang memiliki lapangan gateball: BWS Papua, BPJN, dan Balai Jakon. Sementara Bapekom harus berkeliling mencari tempat latihan hingga akhirnya mendapat akses lapangan baru di Rusun Kementerian PU.
Desty menekankan bahwa keberhasilan ini bukan semata soal teknik permainan, tetapi kekuatan solidaritas tim.
“Gateball itu soal chemistry, soal soliditas. Kalau mulai saling menyalahkan, selesai. Kami memilih saling dukung, hilangkan kesalahan, dan fokus sebagai tim,” tegasnya.
Desty menambahkan, kemenangan Bapekom ini bukan hanya menandai keberhasilan mengalahkan tim kuat, tetapi juga menjawab keraguan bahwa keterbatasan fasilitas dapat menghambat prestasi. Dengan kerja keras dan kekompakan, Bapekom berhasil menorehkan pencapaian tertinggi dan mematahkan dominasi BWS di arena gateball.(Epen Ketaren)
0 Komentar