Muswil PKB Papua: Konsolidasi Partai, Siapkan Kader Teritorial Menuju 2029

 Jayapura, Papua Terbit,-Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Papua menjadi forum tertinggi partai di tingkat wilayah untuk merumuskan arah perjuangan dan meneguhkan komitmen PKB menghadapi tantangan masa depan. Muswil ini tidak sekadar agenda rutin organisasi, melainkan menjadi rumah besar musyawarah bagi seluruh kader untuk menyatukan pemikiran, membulatkan tekad, dan memperkuat konsolidasi partai di Tanah Papua.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPW PKB Papua, Luxly B.F. Watory, dalam pembukaan Muswil PKB Papua 2025 yang dihadiri Gubernur Papua yang diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan M.B. Setyo Wahyudi, serta Wakil Ketua DPP PKB Syaiful Huda, di Hotel Horison Kotaraja, Senin (8/12).

Syaiful Huda menyampaikan salam dan penghormatan Ketua Umum DPP PKB kepada seluruh masyarakat Papua. Ia menegaskan bahwa Papua memiliki posisi strategis dan historis bagi Indonesia. “Indonesia terasa kurang sempurna tanpa Papua. Papua adalah bagian penting dari bangsa ini, dan kami belajar banyak dari Papua,” ujarnya.


Ia menjelaskan, Muswil harus menjadi sumber semangat baru bagi seluruh pengurus dan kader PKB di Papua dalam menyusun serta menjalankan program kerja ke depan, sekaligus menjawab tantangan politik, sosial, dan kebangsaan yang terus berkembang.

Muswil PKB merupakan forum konsolidasi organisasi untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan, menyusun program serta strategi politik, dan memperkuat soliditas partai hingga ke akar rumput. Melalui Muswil ini, PKB meneguhkan komitmennya dalam memperjuangkan kepentingan rakyat, menyelaraskan kebijakan daerah dengan garis perjuangan DPP, serta memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Papua, M.B. Setyo Wahyudi, menyampaikan bahwa Papua saat ini tengah berada pada fase perubahan besar, mulai dari pemekaran daerah, dinamika Otonomi Khusus, hingga berbagai regulasi baru yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. Kondisi tersebut menuntut partai politik, termasuk PKB, untuk tampil adaptif, dewasa, dan tetap berpegang pada nilai perjuangan.

Ia menilai PKB Papua mampu menjaga eksistensi organisasi, merawat soliditas kader, serta berperan aktif dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan kemasyarakatan. Pemerintah Provinsi Papua juga mengapresiasi peran PKB sebagai partai inklusif yang terbuka bagi seluruh elemen masyarakat.

Ditekankan pula bahwa politik di Papua bukan semata soal kekuasaan, tetapi tentang membangun kepercayaan, memperkuat hubungan sosial, dan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, PKB diharapkan terus menjaga harmoni antara adat, agama, dan pemerintah, serta berperan aktif dalam isu strategis seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pemberdayaan Orang Asli Papua.

“Di tengah visi Papua Baru yang Maju dan Harmonis, PKB Papua diharapkan menjadi pilar politik yang menggerakkan nilai kebangsaan, demokrasi sehat, serta pembangunan yang adil dan merata,” katanya.

Muswil PKB Papua 2025 menjadi momentum konsolidasi dan penguatan organisasi sekaligus penajaman strategi politik yang realistis dan kontekstual, agar PKB tetap relevan, solid, dan berdaya juang tinggi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Papua.(Ep/OH)

Posting Komentar

0 Komentar