Jayapura, Papua Terbit,- Komite Nasional Pemuda Indonesia(KNPI) dan kelompok Cipayung Provinsi Papua berharap pemilihan Kepada Daerah (Pilkada ) bulan November 2024 berjalan damai tanpa ada perbedaan agama,suku,ras dan golongan yang mengakibatkan perpecahan orang Papua
Hal ini di ungkapkan oleh Ketua KNPI Provinsi Papua Benyamin Gurik saat menggelar jumpa pers di Café 58 Hauz, Abepura, Kota Jayapura.Senin(2/9/24).
Benyamin Gurik di samping Badko HMI Papua dan Papua Barat Charry Lagefa, Ketua PKC PMII Papua Mahfudz, Ketua DPD GMNI di Tanah Papua Raymond Yekwan, Ketua GMKI Cabang Jayapura Lalius Kobak, Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren – Dewan Adat Sarmi Billy F Kreeuw, Sekretaris KNPI Kota Jayapura, Jack Wally dan Bendahara KNPI Kabupaten Mamberamo Raya Max Woisiri.
Organisasi pemuda Papua berharap pilgub berjalan Damai, tanpa ada gesekan apapun terutama dengan isu agama," ini sangat berbahaya sekali bagi kehidupan masyarakat di tanah Papua," Ucap
Benyamin mengungkapkan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Papua 2024, jangan ada kepentingan-kepentingan tertentu.
"kami berharap kepada tokoh-tokoh agama tugas dan tanggung jawab daripada tokoh-tokoh agama hari ini adalah memberikan dan membangun pendidikan politik moral agar politik pilkada itu terlaksana dengan baik jujur adil dan juga tidak ada perbedaan pandangan politik.
" Tidak boleh ada kata 'ko dari agama ini ko dari agama itu, kami mengharapkan tokoh-tokoh hamba tuhan para pendeta, ustadz ustaz dan juga ketua ketua sinode untuk menyampaikan pesan-pesan kedamaian,"ucapnya
Ketua KNPI Sarmi/Ondoafi Kampung Keder dan Ketua Suku Maniren, Dewan Adat Sarmi Billy F Kreeuw mengatakan selaku pemuda dari Tabi, Saireri pihaknya melihat dalam pemilihan gubernur dan wakil Gubernur Papua.
Sebagai pemuda merasa perlu ikut berperan penting dalam mengarahkan pesta demokrasi pemilihan Gubernur Papua dan Wakil Gubernur kedepan. Agar pesta demokrasi di Tanah Papua dapat berjalan dengan aman
Dari sisi perbedaan,ia berharap agar dalam pesta demokrasi ini tidak terjadi perbedaan agama, sukuisme, ras dan antar golongan, sehingga Pilkada dapat berjalan dengan baik.
"Saya harapkan tidak ada perbedaan perbedaan antara suku di tanah Papua,meskipun telah terjadi Pemekaran, kami orang Papua tetap satu tanpa ada perbedaan.
di tempat yang sama Ketua PKC PMII Papua Mahfudz dari Kelompok Cipayung ingin menghimbau bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.
“Jadi kami tegaskan bahwa politik Identitas membahayakan untuk keberlangsungan kedamaian di Tanah Papua. Sehingga oknum- oknum yang dimaksud seluruh kandidat calon gubernur dan wakil gubernur, calon bupati dan wakil bupati dan juga calon walikota dan wakil walikota ,"ungkapnya
"Seluruh kandidat yang maju pilkada yang ada di Tanah Papua tidak boleh menggunakan isu- isu SARA. Baik itu isu agama dan etnis. Karena itu sangat merugikan. Itu yang menjadi harapan kami,”kata Mahfuds
Para pemuda berharap bahwa siapapun yang maju tidak menggunakan isu SARA. “Kalau di Papua sekarang ada dua kandidat Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua untuk tidak menggunakan isu politik identitas.
"Karena itu politik identitas merusak hubungan kesatuan dan persatuan orang Papua. Kita tidak bicara ke Pak MDF (Mathius D Fakhiri) atau BTM (Benhur Tomi Mano). Tetapi keduanya jangan menggunakan isu identitas dan isu agama untuk kepentingan politik,”terangnya(Epen)
0 Komentar