HOTEL HORISONE KOTARAJA

HOTEL HORISONE KOTARAJA
HADIRKAN PROMO NGINAP DAN NASI BRIANI BUKA PUASA

Debat Publik pertama, BMD -DIPO Skakmat Sampah B3 ke Paslon JBR-HADIR

 


Jayapura, Papua Terbit,- Debat publik pertama calon walikota dan wakil walikota Jayapura periode 2024-2029.

Pasangan calon walikota dan wakil walikota Jayapura Frans Pekey- H.Mansur.M (Pekman), Jhony Banua Rouw-Darwis Massi (JBR- HADIR), Boy Markus Dawir -Dipo Wibowo(BMD-DIPO), Abisai Rolo -Rustan Saru(ABR-Harus) berlangsung di Papua Youth Creative Hub, Jumat(18/10/24).

Debat publik putaran pertama moderator menyampaikan  ketentuan aturan waktu, paslon bertanya dengan waktu satu menit, kemudian di respon oleh paslon waktu satu menit.

Pasangan Calon Walikota Boy Markus Dawir dan Wakil Walikota Jayapura Dipo Wibowo atau di sapa BMD-DiPO memberikan pertanyaan yang sakmat soal Sampah B3 ke Paslon nomor urut 2 JBR-Hadir. 

Calon walikota Jayapura BMD memberikan pertanyaan yang mudah kepada Paslon JBR-Hadir terkait masalah sampah menjadi perhatian di kota Jayapura, bagaimana cara saudara dalam menangani sampah di kota Jayapura khusus limbah B3 

Lanjutnya,Paslon nomor 2 JBR -Hadir menjawab masalah sampah yang cukup banyak sehingga menjadi perhatian di kota Jayapura.

 "Saya bicara sampah umum pertama kita mau mengelola sampah dengan baik kita mau merubah sampah-sampah plastik menjadi nilai ekonomis,kemudian sampah dipungut oleh warga sehingga kota Jayapura ini bisa bersih.

 "Kita lakukan di kota Jayapura dengan cara kita akan menyiapkan pengelolaan sampah plastik, sehingga bagi sampah-sampah lain  kita bisa kelola sampah-sampah yang ada di kota Jayapura menjadi manfaat atau mempunyai nilai ekonomis bagi kita,"imbuhnya

Kemudian, Moderator Muliadi Anangkota.mempersilahkan pasangan calon nomor urut 3 BMD-DIPO menanggapi.

Dawir menjawab Sampah limbah B3 di Kota Jayapura yang hari ini mungkin warga belum merasakannya untuk seluruh masyarakat kota Jayapura yaitu limbah B3.

Sampah limbah B3, Tutur Dawir, ini dihasilkan oleh sisa-sisa buangan seperti dari rumah sakit, juga oli-oli kotor dari bengkel-bengkel motor,juga  bengkel mobil yang ada di kota Jayapura tidak terarah.

Menurutnya, bahan beracun berbahaya hingga kini warga belum merasakan hari ini,tapi yang warga rasakan dampak dari sampah plastik.

"Namun yang kita rasakan khusus kami masyarakat asli portnumbay terutama yang ada di teluk Youtefa, kiriman kiriman sampah biasa plastik-plastik yang tadi paslon nomor urut 2 sudah menjawab    mengelola sampah dengan baik menjadi nilai ekonomis

Ia menegaskan, untuk sampah yang khusus B3 ini harus di alokasikan di tempat khusus untuk melakukan pembakaran sehingga tidak buang sembarangan

" Nah karena kalau sampah B3 buang sembarangan ke laut maka ikan-ikan yang nanti kita akan konsumsi itu akan menjadi ikan yang beracun mungkin hari ini kita belum rasakan"pungkasnya(Epen Ketaren)


Posting Komentar

0 Komentar