HOTEL HORISONE KOTARAJA

HOTEL HORISONE KOTARAJA
HADIRKAN PROMO NGINAP DAN NASI BRIANI BUKA PUASA

SMP Negeri 6 Jayapura Siapkan Fasilitas WiFi untuk Dukung Ujian Asesmen Asumtif Digital

 


Jayapura, Papua Terbit,– SMP Negeri 6 Jayapura memulai pelaksanaan Asesmen Asumtif Akhir pembelajaran Tahun 2024/2025 dengan menerapkan sistem digital berbasis Gadget-Based Test (GBT), menggantikan metode ujian berbasis kertas yang konvensional.

Kepala SMP Negeri 6 Jayapura, Suko Werdani, menjelaskan bahwa asesmen hari ini merupakan hari pertama dari rangkaian ujian yang dijadwalkan berlangsung selama lima hari, mulai Kamis (25/4) hingga Rabu (30/4), dimulai pukul 07.30 WIT setiap harinya.

“Jumlah peserta ujian tahun ini sebanyak 211 siswa, yang dibagi ke dalam 11 ruang ujian. Satu siswa tidak dapat mengikuti ujian hari ini karena kondisi kesehatan, dan kami telah menjadwalkan ujian susulan,” ujar Suko saat ditemui di sela-sela pelaksanaan ujian.

Dalam rangka mendukung pelaksanaan ujian digital, sekolah telah menyiapkan fasilitas jaringan internet (Wi-Fi) yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh peserta. Bagi siswa yang tidak memiliki perangkat sendiri, sekolah juga menyediakan pinjaman perangkat agar tidak ada siswa yang tertinggal.

“Anak-anak cukup membawa perangkat, tanpa perlu menggunakan data pribadi. Semua sudah difasilitasi oleh sekolah, termasuk jaringan internet. Ini kami lakukan agar siswa bisa fokus belajar dan tidak terbebani dengan biaya tambahan,” jelasnya.

Pelaksanaan ujian juga diawasi secara ketat melalui sistem pengawasan silang antar-sekolah di Kota Jayapura. Pengawas ujian di SMP Negeri 6 berasal dari beberapa sekolah lain, seperti SMP Negeri 1, SMP Paulus Dok V, dan SMP Angkasa 12. Sebaliknya, guru dari SMP Negeri 6 turut membantu pengawasan di sekolah lain.

Dari segi pengawasan teknis, pihak sekolah telah memasang kamera CCTV di setiap ruang ujian untuk memantau aktivitas siswa. Selain itu, pengawasan juga dilakukan langsung oleh guru yang bertugas di ruang kelas.

“Kami juga sudah mengantisipasi kemungkinan siswa mencoba mengakses informasi dari internet selama ujian. Selain pengawasan langsung, soal ujian disusun dengan sistem acak. Jadi meskipun soal sama, urutan nomornya berbeda pada setiap perangkat,” tambah Suko.


Pada hari pertama ini, siswa mengerjakan soal untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia. Pelaksanaan ujian digital ini, lanjut Suko, telah diterapkan secara bertahap sejak semester ganjil lalu, termasuk untuk ulangan harian.

Dengan sistem ini, pihak sekolah berharap dapat meningkatkan efisiensi pelaksanaan ujian, mengurangi penggunaan kertas, serta menanamkan nilai kejujuran dan kemandirian kepada siswa selama proses penilaian berlangsung.(Epen Ketaren)





Posting Komentar

0 Komentar