Jayapura, Papua Terbit,- Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua mengklarifikasi terkait video pemusnahan mahkota burung Cenderawasih yang sempat viral di media sosial,Senin (20/10/2025).
Kepala BBKSDA Papua, Johny Santoso Silaban, menyampaikan permohonan maaf yang tulus kekecewaan kepada masyarakat Papua atas tindakan pemusnahan mahkota Cenderawasih opset dan mahkota burung cenderawasih yang dilakukan.
“Kami menyadari bahwa tindakan tersebut menimbulkan luka dan kekecewaan di hati masyarakat Papua. Dengan penuh rasa hormat dan kerendahan hati, kami menyampaikan permohonan maaf yang tulus,” ujar Johny Silaban dalam keterangan resmi di kantor BBKSDA Papua di Jayapura, Rabu (22/10/2025).
Silaban menegaskan, langkah pemusnahan dilakukan semata-mata untuk menegakkan hukum negara sesuai dengan mandat undang undang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
"Kami depan berkomitmen memperkuat komunikasi dan bekerjasama dengan masyarakat adat papua agar pelestarian satwa dan pelestarian budaya dapat berjalan beriringan secara harmonis," ujarnya.
Ia menjelaskan pemusnahan ini berdasarkan permenlhk nomor.P.26/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2017 tentang penanganan batang bukti tindak pidana lingkungan hidup dan kehutanan,bahwa pemusnahan barang temuan yang di peruntukkan untuk di musnahkan.
"Tindakan pemusnahan ini di lakukan atas permintaan beberapa kelompok yang memiliki benda tersebut agar tidak di salah gunakan oleh pihak lain,"ucapnya
Ia menambahkan tindakan ini untuk memutus rantai perdagangan ilegal cenderwasih,Justru kami ingin menjaga kelestarian dan kesakralan burung Cenderawasih sebagai simbol identitas masyarakat Papua (Epen Ketaren)
0 Komentar