HOTEL HORISON KOTARAJA

HOTEL HORISON KOTARAJA

Movie Day Kedua ACFFEST 2025 di Jayapura, KPK Tanamkan Nilai Antikorupsi Lewat Film, Seni, dan Gerak Komunitas

 


Jayapura, Papua Terbit,- Suasana KedIAMan Indonesia Art Movement (IAM) di Entrop, Jayapura Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) berubah menjadi ruang pertemuan yang hidup antara film, seni, dan gerakan sosial dalam rangkaian kegiatan Movie Day – Layar Tumbuh Papua, bagian dari Anti-Corruption Film Festival (ACFFEST) 2025 yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lebih dari 160 penonton dari berbagai kalangan hadir dalam kegiatan titik kedua ini. Mereka datang untuk menyaksikan film-film pendek bertema integritas, berdiskusi secara terbuka, serta merayakan nilai-nilai antikorupsi melalui seni pertunjukan, pameran visual, dan kompetisi dance. Kegiatan ini tidak hanya menjadi media edukasi, tetapi juga ruang partisipatif yang menghubungkan generasi muda dengan semangat perubahan secara kreatif.

Film utama yang ditayangkan dalam Movie Day ini adalah Jual Babi, karya produser Theo Rumansara dan sutradara sekaligus penulis naskah Natias Mirin. Film ini diangkat dari kisah nyata sang sutradara yang harus menjual babi kesayangannya—satu-satunya harta keluarga—demi melanjutkan kuliah. Kisah sederhana ini menyentuh banyak penonton karena memuat pesan kejujuran, pengorbanan, dan perjuangan hidup yang kuat. Dalam sesi diskusi, Natias menyampaikan bahwa kejujuran adalah nilai yang ia warisi dari keluarganya, dan melalui film ini, ia ingin menyampaikan bahwa pilihan untuk jujur dan bersih tidak selalu mudah, tetapi tetap mungkin.

Muhamad Ilham Mustain Murda, Ketua Indonesia Art Movement dan finalis ACFFEST Regional Indonesia Timur 2024, juga berbagi pengalamannya selama mengikuti proses seleksi, pitching, dan pelatihan ACFFEST. Ia menyebut bahwa pembelajaran bersama Irfan Ramli, salah satu penulis film nasional, menjadi bekal penting yang kini ia teruskan dalam program komunitas IAM di Jayapura. Menurut Ilham, ruang-ruang seperti ACFFEST membantu memperkuat kapasitas kreator muda di daerah untuk tidak hanya berkarya, tetapi juga membawa pesan nilai.

Program Director ACFFEST 2025 Medio Venda, menjelaskan bahwa semua film yang terlibat dalam ACFFEST berlandaskan pada 9 Nilai Antikorupsi, yaitu: Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras. Medio mengaitkan hal ini dengan filosofi “Jumat Bersepeda Kakak”, yang menekankan pentingnya pembentukan karakter melalui contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengingatkan bahwa perilaku yang salah jika terus dilakukan dan dibiarkan bisa dianggap sebagai kebiasaan yang benar. “Melalui film, seni, dan aktivitas komunitas seperti ini, kita bisa menyampaikan pesan-pesan nilai secara menyenangkan, reflektif, dan tidak menggurui,” ujarnya.

Movie Day titik kedua ini juga diramaikan oleh berbagai pertunjukan kreatif yang menggugah. Ada pameran seni rupa bertema integritas dan budaya lokal Papua yang menampilkan karya visual dari seniman komunitas. Kompetisi battle dance untuk kategori anak-anak dan dewasa berlangsung meriah dengan penampilan penuh semangat dan pesan moral dari para peserta. Salah satu momen paling menarik adalah kehadiran FDBI Papua (Federasi DanceSport dan Breaking Indonesia), yang menghadirkan pertunjukan tari sport dan breaking dengan koreografi yang memadukan kekuatan teknik dan narasi sosial.

Suasana semakin hangat ketika Julfix dari Stand Up Indo Jayapura naik ke atas panggung dan membawakan materi komedi bertema sosial yang cerdas dan menyegarkan. Tawa penonton menjadi bentuk lain dari kesadaran yang dibangun tanpa tekanan. Seluruh rangkaian acara dipandu dengan apik oleh Orideck Kori, yang menjaga interaksi tetap cair dan penuh semangat dari awal hingga akhir kegiatan.

Movie Day di KedIAMan IAM membuktikan bahwa edukasi antikorupsi bisa dilakukan dari ruang komunitas yang akrab, terbuka, dan berbasis budaya lokal. Layar, cerita, dan gerak menjadi alat yang efektif untuk menanam nilai, terutama bagi generasi muda Papua yang semakin berani menyuarakan harapan dan masa depan yang bersih.

Kegiatan ini akan berlanjut ke titik ketiga pada Sabtu, 26 Juli 2025 di Dusun Sagu Ebha Hekhe, Kampung Sereh – Sentani. KPK dan IAM terus mengajak publik untuk terlibat dalam gerakan kolektif Layar Tumbuh Papua sebagai bagian dari strategi nasional membangun budaya antikorupsi melalui pendekatan yang kontekstual, kreatif, dan penuh makna.(TFP)

Posting Komentar

0 Komentar