DEKAI,Papua Terbit,-Tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Yosep Payage dan Mari Mirin (YOMA) menolak klaim suara dari wilayah Yalimek yang dinyatakan oleh tim pasangan calon Bupati Didimus Yahuli dan Esau Miram (DYEM). Klaim tersebut disampaikan dalam deklarasi di Angguruk pada Rabu, 11 September 2024, dianggap tidak berdasar oleh Tim YOMA.
Penolakan ini disampaikan oleh perwakilan masyarakat dan kepala suku dari Uni Sampai Endomen, serta tim sukses dari berbagai distrik seperti Kono, Puldama, Angguruk, Ubahak, Nipsan, Heriekpini, dan Panggema dalam pertemuan di Posko Yalimek untuk YOMA di Dekai pada Kamis, 12 September 2024.
"Pendukung pasangan Didimus dan Esau mengklaim suara dasar Yalimek sebagai milik mereka. Itu sama sekali tidak benar. Deklarasi DYEM di Angguruk adalah pernyataan keliru dan tidak berdasar, karena suara dari Uni sampai Endomen bukan hanya milik DYEM," tegas Sekretaris Tim Kemenangan YOMA, Viktor Tibul.
Viktor menambahkan bahwa klaim suara oleh Esau Miram, calon Wakil Bupati Yahukimo dari pasangan DYEM, tidak memiliki dasar. Menurutnya, masyarakat Yali dan Mek telah membentuk posko kemenangan untuk YOMA.
"Orang Uni sampai Endomen punya hak suara masing-masing. Kami tegaskan, suara tersebut harus dikembalikan kepada rakyat untuk menentukan pilihan mereka sendiri," ujarnya.
Viktor juga menekankan pentingnya menjaga demokrasi dalam politik di Yahukimo, khususnya di wilayah Yalimek.
"Klaim suara tanpa dasar itu tidak boleh terjadi. Biarkan rakyat yang memutuskan," tambahnya.
Selain itu, Viktor menyebut bahwa deklarasi yang dilakukan oleh DYEM di Angguruk melanggar aturan, karena telah melakukan kampanye sebelum jadwal resmi dari KPU.
"Kami meminta Bawaslu menyelidiki dan menindak tim DYEM secara hukum agar pemilihan kepala daerah berjalan sesuai aturan," katanya.
Senada dengan Viktor, perwakilan dari Suku Mek, Noti Mirin juga membantah klaim suara oleh DYEM dari wilayah Poronggoli hingga Dirwemna.
"Wilayah Mek memiliki hak suara sendiri, tidak bisa diklaim oleh satu pihak. Adat istiadat dan budaya kami sangat berbeda, jadi klaim itu tidak benar," tegas Noti.
Noti juga mengkritik kepemimpinan DYEM yang dinilai belum memenuhi janji-janji selama satu periode kepemimpinannya.
"Dua kursi DPRD yang dijanjikan belum dikembalikan, dan jatah 10 kursi MRP untuk Yahukimo juga belum diupayakan untuk masyarakat Mek. Selain itu, suara partai PKS dan Nasdem dari wilayah Mek juga dihilangkan," ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Noti Mirin menegaskan bahwa masyarakat Mek kini menginginkan perubahan kepemimpinan dan akan mendukung YOMA.
"Kami sudah lelah dengan klaim-klaim ini. Saatnya kami menentukan pemimpin baru, yaitu YOMA," pungkasnya.(Redaksi)
0 Komentar