Disdikbud Kumpulkan Sekolah di Kota Jayapura, Sosialisasi Festival Bahasa Ibu Terancam Punah

 


Jayapura, Papua Terbit,-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) mengumpulkan sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP untuk mengikuti Sosialisasi Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Kota Jayapura 2025.

Kegiatan yang dihadiri guru-guru dari 100 sekolah tersebut berlangsung di salah satu hotel di kota Jayapura, Jumat (22/8/2025).

Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, S.Pd., M.Pd., mengatakan sosialisasi ini membahas tentang upaya melestarikan bahasa ibu atau bahasa daerah Port Numbay yang terancam punah, serta persiapan pelaksanaan FTBI pada September 2025 mendatang.

Nara sumber, kepala bidang Disdikbud Grace Linda Yoku, Jean rollo, SP,MM, Staf Ahli bidang ekonomi dan Pembangunan, Bpk Nurhadi, S.Pd , M.Pd. Ibu   Ni  Ketut Kabeningsih, S.Pd  , M.Pd

“Kegiatan ini diikuti 100 tenaga guru tingkat SD dan SMP,” ujarnya.

Menurutnya, pelestarian bahasa ibu adalah tanggung jawab bersama. Pemerintah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 memiliki peran dalam pelestarian bahasa daerah melalui revitalisasi dan pendokumentasian. Namun, peran besar juga ada pada guru-guru yang berhadapan langsung dengan siswa, karena merekalah yang akan mengajarkan serta menyiapkan anak-anak agar bisa mengikuti lomba FTBI.

Untuk jenjang SD, kategori lomba meliputi pidato, mendongeng, dan membaca puisi. Sementara untuk jenjang SMP, kategori yang diperlombakan antara lain menyanyi tunggal, stand up comedy, serta menulis dan membaca cerpen. Semua lomba menggunakan bahasa lokal sesuai wilayah sekolah masing-masing.

Saat ini terdapat lima bahasa daerah di Kota Jayapura, yaitu Bahasa Kayu Batu, Bahasa Kayu Pulo, Bahasa Tobati–Enggros, Bahasa Skouw, dan Bahasa Sentani. Untuk tahun 2025, perlombaan tidak melibatkan Bahasa Tobati–Enggros karena sudah dilombakan pada 2023–2024.

Tahun 2026 mendatang, FTBI Kota Jayapura akan mempertandingkan empat bahasa daerah, yakni Bahasa Sentani, Bahasa Skouw, Bahasa Kayu Batu, Bahasa Kayu Pulo, serta Bahasa Nafri.

“Rencananya, lomba FTBI tingkat Kota Jayapura akan digelar pada 11–12 September 2025, meliputi pembukaan hingga penutupan festival,” katanya.

Grace berharap tahun ini para guru dapat mempersiapkan siswanya lebih maksimal.

“Dua tahun lalu antusiasnya memang besar saat sosialisasi, tetapi ketika masuk tahap pendaftaran, kami yang harus menelpon untuk menanyakan kesiapan berkas peserta. Harapannya tahun ini bisa lebih baik,” terangnya.

Sementara itu, salah satu peserta mike membilong asal sekolah dari SD Inpres Skouw Mabo dari  kampung Skouw Yambe menyampaikan apresiasi kepada Dinas pendidikan yang berupaya melestarikan bahasa ibu di sekolah kota Jayapura

"Saya sebagai anak kampung Skouw sampai sekarang belum bisa bahasa Skouw dengan baik dan benar,bahasa Skouw sangat sulit,kita salah kata bicara kurang bagus.

Dengan kegiatan ini menjadi masukan untuk dinas pendidikan,saya berharap program sekolah kampung "terus berlanjut dan tak berhenti di acara festival tunas bahasa ibu,"tutupnya (Epen Ketaren)




Posting Komentar

0 Komentar