SMAN 4 Jayapura Terus Cetak Siswa Berprestasi dan Menjadi Barometer Pendidikan di Papua

 


Jayapura, Papua Terbit,-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan  (Disdikbud) Kota Jayapura,  menekankan pentingnya Pendidikan Karakter, Pencegahan Narkoba, Seks Bebas dan hal Negatif lainnya termasuk Pemanfaatan Digitalisasi di Sekolah yang bijak dan positif. Hal ini dikatakan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Rocky Bebena, dalam melepas jalan santai Siswa SMAN 4 Jayapura di dalam rangka pencanangan rangkaian kegiatan HUT Ke-29 SMAN 4 Jayapura di Entrop, Jumat (14/11/2025)

 Rocky Bebena, menegaskan pentingnya penguatan pendidikan karakter di tengah tantangan era digital saat ini. Karena siswa bisa tahu dan membentengi diri untuk tidak terlibat dan mengenal hal yang tidak baik untuk masa depan mereka mulai dari mengenal narkoba, seks bebas, mengkonsumsi Miras, melakukan bulying dan tidak menggunakan handphone dalam media sosial seenaknya. 

" Generasi muda perlu dibentengi dari berbagai ancaman seperti narkoba, pergaulan bebas, konsumsi Miras dan tindakan negatif lainnya, termasuk pemanfaatan media sosial yang positif bagi setiap siswa,"ucapnya.

 Menurutnya, di era digitalisasi saat ini memang Medsos ada manfaat, tetapi juga membuka risiko yang harus diantisipasi bersama.

“Saat ini kita hidup di era digital. Tugas kita bukan melarang anak menggunakan teknologi, tetapi mengedukasi mereka agar memahami manfaatnya untuk pengembangan diri,” ujarnya.

Oleh karena itu hal hal yang perlu diperhatikan dalam membentengi anak dalam menggunakan handphone di era digitalisasi dalam bermain media sosial adalah penguatan Nilai Pancasila dan Kerja Sama dengan semua pihak.

Rocky menekankan bahwa penggunaan media sosial sering memicu perundungan (bullying). Ia mengingatkan bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk pada psikologis siswa dan mendorong mereka melakukan tindakan balasan.

Rocky menjelaskan bahwa pihaknya baru saja mengikuti diskusi panel bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dalam kesempatan itu, BPIP menyerahkan 1.000 buku Pendidikan Pancasila yang akan dibagikan ke seluruh sekolah di Kota Jayapura.

“Ini menjadi bagian dari upaya kita menggerakkan kembali pendidikan moral Pancasila untuk memperkuat karakter anak,” katanya.

Selain itu, Disdikbud Kota Jayapura juga bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, khususnya Direktorat Pendidikan Dasar, yang baru saja melaksanakan bimbingan teknis selama tiga hari di Kota Jayapura terkait penguatan digitalisasi sekolah, termasuk penyediaan perangkat televisi pembelajaran berukuran 75 inci untuk sejumlah sekolah.

“Karena itu, penting bagi sekolah untuk membangun lingkungan yang aman. Guru wali kelas, guru PPKn, guru agama, dan guru BK harus menjadi garda terdepan untuk memahami karakter setiap anak. Karena sekolah tidak boleh hanya berharap pada guru BK saja,” jelasnya.

Menurutnya, guru wali kelas harus mengetahui kondisi dan latar belakang setiap siswa, sehingga ketika ada masalah dapat segera dideteksi dan ditangani sesuai aturan sekolah.

Untuk memperkuat karakter dan pembinaan moral, Rocky meminta setiap sekolah tetap menggalakkan kegiatan keagamaan seperti ibadah oikumene, pengajian, dan pembinaan rohani lainnya.

“Guru agama harus memberikan tugas dan memastikan siswa benar-benar mengikuti kegiatan keagamaan. Dari situ guru bisa menilai perkembangan karakter anak,” ujarnya.

Disdikbud  Kota Jayapura juga telah bekerja sama dengan BNN untuk mendeteksi dan mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah.

“BNN tidak datang untuk menghakimi anak, tetapi membantu proses rehabilitasi dan mencegah siswa lain terpengaruh. Sekolah harus bersikap positif terhadap kerja sama ini,” tegas Rocky.

Ia menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh sekolah, guru, dan orang tua untuk bersama-sama menjaga anak-anak agar tetap fokus pada pembelajaran, pengembangan potensi, dan masa depan yang lebih baik.

Sementara itu, Plt Kepala SMAN 4 Jayapura, Widya Kusmayanti, menjelaskan bahwa SMAN 4 Jayapura tidak hanya berfokus pada peningkatan kualitas pembelajaran akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter siswa sebagai bekal penting menghadapi masa depan. Menurutnya, sekolah memiliki tanggung jawab besar untuk menciptakan lingkungan belajar yang tidak hanya mendorong prestasi, tetapi juga menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan perilaku positif lainnya.

“Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan pendidikan yang menyeluruh bukan hanya tentang nilai, tetapi juga tentang bagaimana siswa bertumbuh sebagai pribadi yang beretika, kreatif, dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Ia menambahkan, berbagai program penguatan karakter terus dikembangkan, mulai dari kegiatan ekstrakurikuler, pendampingan konseling, hingga pembiasaan sikap positif di lingkungan sekolah. Pendekatan ini diarahkan agar siswa mampu memiliki kepekaan sosial, etika pergaulan, serta kemampuan beradaptasi dalam dunia yang semakin kompetitif.

Widya menegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan investasi jangka panjang yang akan menentukan kualitas generasi mendatang. Karena itu, SMAN 4 Jayapura terus meningkatkan kolaborasi dengan orang tua, masyarakat, dan pihak terkait untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat dan berkelanjutan.

Diakui, menyambut HUT Ke-29 SMAN 4 Jayapura berbagai prestasi telah diraih siswa di SMAN 4 Jayapura baik akademik dan non akademik, dari kancah provinsi bahkan nasional. 

Oleh karena itu, ia berharap HUT Ke-29 SMAN 4 Jayapura nantinya SMAN 4 Jayapura bisa terus menjadi sekolah berprestasi menjadi barometer pendidikan di Tanah Papua dan lulusannya bisa memberikan kontribusi nyata di Tanah Papua maupun dimana pun dia berada. 

Selain itu, apa yang menjadi kendala dan tantangan di sekolah bisa diselesaikan dengan baik tanpa ada hambatan apapun.(Redaksi)

Posting Komentar

0 Komentar