Pemkot Jayapura Hadiri Peringatan Hari AIDS Sedunia 2025

 



Jayapura,Papua Terbit,- Pemerintah Kota Jayapura melalui Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, drg. Juliana Napitupulu, menghadiri peringatan Hari AIDS Sedunia bersama pemangku kepentingan,yang berlangsung di gedung sasana Krida kantor gubernur Jayapura,Senin(1/12/25)

Juliana menjelaskan bahwa terdapat sembilan strategi nasional yang akan diimplementasikan untuk menurunkan angka HIV/AIDS, khususnya di Kota Jayapura. Dua strategi yang menjadi sorotan adalah penghapusan stigma dan diskriminasi terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) serta pencegahan penularan melalui edukasi dan penghindaran perilaku berisiko.

 “Pertama adalah menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA. Kedua, menghindarkan masyarakat dari alat atau perilaku yang dapat menyebabkan tertular HIV/AIDS, termasuk pergaulan seksual yang tidak sehat,” ujar Juliana.

Kasus HIV Kota Jayapura Tertinggi, Data Masih Perlu Penyortiran

Juliana mengakui bahwa Kota Jayapura saat ini tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus HIV/AIDS tertinggi di Papua. Namun, ia menegaskan bahwa data tersebut masih merupakan akumulasi sejak tahun 1993 dan belum seluruhnya disortir.

Ia menjelaskan bahwa sejak 2024, pemerintah mulai menggunakan Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA) untuk mencegah adanya pencatatan ganda.

“Jumlah kasus sekitar 1.200-an. Tapi tidak semuanya penduduk kota. Ada juga masyarakat dari luar kota yang datang dan terdata di sini. Karena itu, data harus disaring kembali agar tidak terjadi duplikasi,” ucapnya.

Screening Meningkat, Temuan Kasus Ikut Naik

Juliana mengatakan peningkatan temuan kasus bukan semata karena penularan baru, tetapi karena semakin banyak masyarakat yang bersedia melakukan pemeriksaan.

“Semakin banyak dilakukan screening, semakin banyak yang ditemukan. Itu berarti masyarakat mulai terbuka untuk diperiksa. Begitu terdeteksi, langsung diberikan pengobatan ARV agar kondisi tetap terkontrol,” jelasnya.

Menuju Target Zero HIV Tahun 2030

Ia menegaskan bahwa pengendalian HIV/AIDS merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor, bukan hanya Dinas Kesehatan. Pemerintah menargetkan zero kasus baru HIV pada tahun 2030, yang hanya dapat dicapai dengan screening rutin, pengobatan teratur, serta edukasi berkelanjutan.

 “Target 2030 itu artinya ketika dilakukan screening, tidak ada lagi kasus baru yang ditemukan,” sambung Juliana.(Epen Ketaren)

Posting Komentar

0 Komentar